Header Ads

REZEKI BUKANLAH ANGKA GAJI

    REZEKI BUKANLAH ANGKA GAJI

        Bismillahhirrohmanirrhiim Asalamualaikum yang Wr.Wb,saya memberi info dari buletin jum’at AR-RAHMAN yang sangat bermanfaat bagi kita semua.Dimohon untuk membacanya.
        Dalam kehidupan ini tentunya untuk memenuhi kebutuhan dan hajat kita harus bekerja.Kerja yang kita lakukan terkadang membuat berpikir bahwa upah dari hasil kerja adalah rezeki.Padahal sesungguhnya rezeki itu bukanlah angka gaji sehingga kita sering mengatakan “rezeki hanya segini”.Mari kita perhatikan dalam
Al-quran surah Hud,surah ke 11 ayat ke 6 Allah SWT berfirman:
        Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya,dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanan.semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).(Q.S Hud”11:21).
        Maka janganlah lagi mendefinisikan rezeki sebagai angka gaji,atau angka-angka jutaan,milyaran bahkan triliyunan yang kita kumpulkan.Misalnya kita bekerja keras bertahun-tahun lalu terkumpulah satu milyar dalam rekeningnya,lalu esoknya dia meningga,rezeki siapakah itu?bukan rezeki dia,bisa jadi rezeki ahli warisnya atau bahkan yang lainnya.Rezeki itu juga bermakna tentang rasanya.Berapa banyak orang yang punya mobil tetapi sudah disarankan dokter untuk naik sepeda.Bahkan tentang makanan yang tidak bisa makan yang manis karena diabetesnya,tidak bisa makan yang gurih karena kolesterolnya,tidak bisa makan yang asin karena hipertensinya dan lain sebagainya.Ini menunjukan bahwa sebagian dari rezeki itu allah cabut.
        Terkadang kita lupa bahwa rezeki yang kita minta pada Allah lewat doa-doa kita nantinya ditanyakan pula di akhira.Maka menyiapkan jawaban dari sekarang itu sangat penting.Jika ezeki sua dijaminoleh Allah,lalu untuk apa bekerja?Salah jika kita beranggapan demikian.Allah berfirman dalam Al-Quran: Bekerjalah hai keluarga Daud unutuk bersyukur (kepada Allah).Dan sedikit sekali sari hamba-hambaku yang berterimaksih.(Q.S Saba,34:13)
        Bekerja adalah bagian dari ibadah. Dan karena itu ibadah harus itqon (Profesional) dan ihsan (sebaik-baiknya,jika bisa melampaui target).Kerja itu kita adalah ibadah.Ada nilai ketaqwaan disitu.Hingga nantinya Allah kana memberikan jalan keluar dan rezeki yang tidak disangka-sangka bagi kita.Sebagaimana ibunda Hajryang berlari bolak-balik di bukit Safa dan Marwa mencari air.Namun air itu memancar dari tanahdi bawah kaki Ismail As yang masih bayi.
        Tentang bekerja juga tentang seberapa pantas kita dibayar.Jika kita bekerja layak digaji sepuluh juta namun kita hanya digaji satu juta saja,maka kita telah menabung sembilan juta kebaikan bagi diri kita.Namun jika kita mengambil gaji sebanyak sepuluh juta,maka kita telah menabung sembilan juta keburukan bagi diri kita.Maka bekerjalah dengan niat Allah menjamin rezeki yang berkah bagi kita.Bertaqwalah,semoga semakin banyak kejutan dari Allah SWT buat kita semua aminnnnnnn.....
Wasalamualaikum Wr.WB.
Oleh:SIGIT PURWAKA,S.PD.I.,M.Pd

Ditulis kembali oleh:Muhamad Abdi Taruna Pratama

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.